-->

Laman

Seni Budaya


KESENIAN TRADISIONAL

Raja Ampat sebagai bagian dari provinsi papua barat di pulau Papua, kaya akan ragam seni budaya musik, tari-tarian dan kerajinan tangan khas papua yang sangat eksotis. Setiap suku yang tersebar di berbagai kepulauan Raja Ampat umumnya memiliki seni tari dan tata cara adat sendiri. Ciri umum dari seni tari dan musik dari Raja Ampat adalah gerakan tarian yang umumnya ditampilkan dengan bersemangat serta diiringi oleh alat musik perkusi  khas papua yang bernama Tifa, gong (mambokon) dan tambur (bakulu). Selain alat musik perkusi, alat musik bersenar seperti gitar dan alat musik tiup seperti seruling dan alat musik tiup dari kerang laut juga sering digunakan untuk mengiringi tarian. Beberapa contoh tarian yang sering ditampilkan dalam berbagai upacara adat maupun penyambutan adalah Tarian Wor, Main Moun, Tarian Batpo, Tarian Yako dan kesenian Suling Tambur.
Kostum penari wanita yang digunakan dalam berbagai tarian khas Raja Ampat biasanya menggunakan perpaduan dari warna-warna terang dengan kontras tinggi seperti merah, kuning tua, hijau terang dan biru terang. Sedangkan untuk kostum penari pria umumnya adalah bertelanjang dada di bagian atas dan untuk menutupi bagian pinggang ke bawah biasanya menggunakan kostum khas Papua yg mediami pesisisr pantai yaitu pakaian dari bahan Sabut (ijuk), anyaman daun kelapa atau bulu dan kulit binatang tergantung dari jenis tarian yang dibawakan. Ada pula kaum pria yang tampil menggunakan penutup aurat khas papua yaitu koteka.Baik penari pria dan wanita akan tampil lengkap dengan aksesoris dan rias wajah yang khas dan eksotis yang hanya bisa kita jumpai dalam seni tradisional khas pulau papua.
Lagu-lagu khas Raja Ampat dan papua umumnya berirama riang tetapi seperti memiliki semacam daya pikat yang menghanyutkan ketika kita menikmatinya. Umumnya lagu-lagu Papua dinyanyikan dengan perpaduan suara vokal lebih dari satu orang. Sangat indah untuk menikmati nyanyi-nyayian khas papua ini di tepi pantai sambil bersantai  atau untuk menemani perjalanan wisata anda di Raja Ampat.

Iklim dan Cuaca


IKLIM DAN CUACA

Letak geografis yang berada di wilayah garis khatulistiwa membuat Kepulauan Raja Ampat memiliki iklim kepulauan tropis yang lembab dan panas. Cuaca cerah dengan langit biru atau berawan putih merupakan kondisi cuaca umum yang berlangsung hampir sepanjang tahun. ini tentunya sangat menarik bagi anda yang gemar mengabadikan perjalanan wisata anda dengan kamera foto maupun video. Saat matahari menjelang dan sampai tenggelam dan saat sebelum sampai terbitnya matahari merupakan saat terbaik untuk mengabadikan alam Raja Ampat. Pada rentang waktu inilah Raja Ampat memberikan pesona pemandangan spektakuler yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.
Suhu udara terendah sebesar 23,5°C dan suhu udara tertinggi sebesar 31,2°C dengan suhu rata-rata 27,4°C. Curah hujan di wilayah ini sebesar 2.000 mm/tahun, dengan variasi antara musim kemarau dan musim penghujan tidak begitu jelas seperti daerah Papua pada umumnya. Wilayah Raja Ampat dipengaruhi oleh angin muson; antara Bulan Mei-November bertiup angin Pasat Tenggara dan antara Bulan Desember-April bertiup angin Barat Laut. (Sumber: Pesona Ragam Wisata Kabupaten Raja Ampat) (wbp).

Desa Wisata


DESA WISATA

Salah satu strategi pengembangan pariwisata yang ditempuh oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat untuk menunjang kemajuan sektor Pariwisata dan meningkatkan sumber pendapatan penduduk lokal yang hidup desa-desa di kepulauan Raja Ampat adalah dengan memberdayakan beberapa lokasi tempat tinggal (desa) penduduk asli kepulauan Raja Ampat menjadi sebuah desa wisata. Dalam pelaksanaanya pengembangan desa wisata ini adalah dengan menitik beratkan pengembangan potensi budaya lokal yang dan potensi wisata alam yang ada di sekitar lokasi desa tersebut. Selain berusaha mengangkat potensi wisata di setiap desa, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan desa-desa setempatt dalam menyediakan rumah-rumah penginapan yang disewakan (homestay) bagi para wisatawan yang berkunjung.

Foto: Keramahan penduduk desa saat menyambut kedatangan wisatawan.
Desa wisata ini adalah lokasi di mana kita bisa mengenal dan membaur dalam kehidupan sehari-hari penduduk asli kepulauan Raja Ampat dan menggali berbagai pengetahuan dan budaya unik yang ada di desa tersebut. Salah satu lokasi desa wisata yang cukup terkenal dan bisa kita kunjungi adalah Desa Arborek. Desa ini memiliki pemandangan pantai berpasir putih yang luar biasa indah. Selain itu, desa Arborek ini menjadi terkenal juga karena penduduknya, khususnya kaum ibu, memiliki kerajinan tangan yang khas yaitu Topi Anyaman khas desa Arborek.
Foto: Pemandangan alam dari dermaga Desa Arborek
Desa Sawinggrai adalah lokasi desa lain yang bisa kita kunjungi selama kita bewisata di Kepulauan Raja Ampat. Lokasi ini yang merupakan desa yang memiliki kerajinan khas patung-mematung dan sekaligus merupakan lokasi favorit untuk menikmati keindahan satwa burung langka yaitu Red Bird of Paradise. Waktu yang tepat untuk mengunjungi Desa Sawinggrai agar bisa menikmati pemandangan satwa burung ini adalah pukul 7- 8 di pagi hari dan sore hari pada pukul 16 s/d 17. Selain di Sawinggrai, pemandangan satwa burung langka ini juga dapat dinikmati lokasi desa lain , yaitu Desa Yenwaupnor
Foto: Surga di depan pintu rumah penduduk desa Sawinggrai (kiri) Seorang Wisatawan menikmati pantai desa Arborek (Tengah), Tarian adat di Desa Saonek (kanan)
Desa Wisata yang tak kalah indah yaitu Desa Sauwundarek. Pemandangannya dengan pantai berpasir putih dan bebek-bebek laut yang bermain-main di tepi pantai adalah ciri khas Desa Sauwundarek. Lokasi Desa wisata lain yang tak kalah menariknya adalah Desa Yenbuba yang memiliki lokasi pantai nan indah . (wbp)

Kapal Wisata

KAPAL WISATA (LIVE ABROAD)

Bila anda ingin mendapatkan pengalaman berwisata layaknya Kapten Jack Sparrow dalam film Pirates of The Carribean yang mengarungi perairan kepulauan tropis sambil menyelam di lokasi-lokasi terindah, di Raja Ampat pun anda bisa mendapatkannya. Berdasarkan data yang dicatat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat sampai dengan tahun 2011, ada 38 kapal wisata yang aktif beroperasi di perairan Raja Ampat yang menawarkan jasa wisata seperti ini. Menjelajahi kepulauan Raja Ampat dengan kapal wisata ini akan memberikan pengalaman yang luar biasa karena anda akan di beri kesempatan untuk menikmati hidup di dalam kapal layar selama perjalanan.
Umumnya kapal yang digunakan untuk tujuan kapal wisata adalah kapal layar yang dibuat dari bahan kayu dan didesain sedemikian rupa agar memberikan pengalaman berlayar layaknya pelaut di masa lalu. Bayangkan diri anda berada di atas kapal dengan tiang-tiang layar yang tinggi, layar yang terkembang dan angin yang menghembus wajah anda saat anda menikmati pemandangan kepulauan tropis. Walaupun di desain dengan bahan utama akayu namun anda tidak perlu khawatir akan kenyamanan hidup anda selama berada di atas kapal-kapal wisata ini. Beberapa kapal wisata bahkan memiliki pelayanan dan desain ruang layaknya di hotel berbintang.
Rute yang ditempuh Kapal wisata ini bervariasi antara satu sama lain. Beberapa dari Kapal wisata ini memulai perjalanannya dari kota Sorong lalu mengelilingi bagian utara pulau Waigeo sampai ke kepulauan Wayag kemudian berlayar menuju selatan sampai dengan Kepulauan Misool dan berakhir kembali di kota Sorong. Selama perjalanan kita akan di ajak singgah di beberapa lokasi indah di mana kita bisa mampir untuk menikmati pemandangannya dan tentu saja untuk menikmati pemandangan bawah laut dengan menyelam. Selain rute ini, banyak pula kapal wisata yang menempuh rute yang menghubungkan beberapa lokasi selam dan wisata di luar Raja Ampat. (wbp)

Satwa Langka


SURGA UNTUK SATWA LANGKA

Kekayaan alam kepulauan Raja Ampat bukan hanya ada di perairan tetapi juga di atas daratan.  Karakter daratan di mana tidak ada gunung atau pegunungan yang melampaui ketinggian 1000 meter, menjadikan hutan di daratan Raja Ampat tergolong sebagai hutan dataran rendah. Keanekaragaman satwa liar yang hidup di hutan-hutan di kaya sekali jenisnya. Kelestarian ragam habitat kehidupan satwa liar ini dilindungi dalam wilayah cagar alam. Terdapat 4 buah cagar alam yang ada di Kabupaten Raja Ampat yaitu:
1. Cagar Alam Pulau Waigeo Barat
2. Cagar Alam Pulau Batanta Barat
3. Cagar Alam Pulau Salawati Utara
4. Cagar Alam Pulau Misool Selatan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kawasan Cagar Alam Waigeo Barat, tercatat lebih dari 171 jenis burung dan 27 jenis mamalia diantaranya bandikut (Echymipera kalubu), kus-kus bertotol (Phalanger maculatus), oposum bergaris (Dactylopsila trivirgata), kalelawar, dan tikus pohon.ditemukan. Sedangkan survey di wilayah cagar Alam Misool Selatan mencatat kehidupan 159 jenis burung diantaranya 4 jenis burung cendrawasih dan 5 jenis kelelawar.
Selain itu, hutan-hutan di Raja Ampat juga merupakan surga untuk banyak sekali jenis burung langka yang dilindungi kelestariannya. Di antaranya adalah burung kakatua putih jambul kuning (Cacatua galerita), raja udang hutan (Halcyon macleayii), julang irian (Aceros plicatus), kakatua raja (Probosciger aterrimus), bayan (Eclectus roratus), nuri merah kepala hitam (Lorius lory), mambruk viktoria (Goura victoria), kasuari, cendrawasih (Paradisaea sp.), dan maleo (Magrocephalus maleo).  (Sumber: Pesona Ragam Wisata Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, 2009).
Dari berbagai lokasi tersebut di atas  lokasi Yenwaupnor, Sawinggrai, Yenbeser, dan Pulau Gam adalah lokasi yang tergolong mudah dijangkau untuk menyaksikan kehidupan satwa liar khususnya habitat satwa burung. Bila anda beruntung, anda akan dapat melihat sendiri keindahan satwa burung yang sedang bermain-main di tepi pantai berpasir putih atau terbang dan berkicau di pepohonan di sekitar anda.
Kekayaan aneka ragam hayati yang menakjubkan baik di bawah laut maupun di atas daratan ini menjadikan Kepulauan Raja Ampat sebagai Surga untuk kegiatan ekowisata, baik kegiatan wisata bawah laut maupun kegiatan wisata di atas daratan.  Raja Ampat memiliki semua keindahannya.  (wbp) 

Wisata Alam


SURGA BAGI PARA PENYELAM

1
Sepertinya tidak berlebihan bila Raja Ampat disebut sebagai "surga untuk para penyelam". Letak geografis kepulauan Raja Ampat yang berada di pusat segitiga terumbu karang dunia membuat perairan Raja Ampat kaya akan keanekaragaman hayati bawah laut.
1
Dengan suhu air laut rata-rata 22 o -30o Celsius, perairan Raja Ampat memiliki kekayaan 603 jenis terumbu karang keras. Jumlah ini yang merupakan 75% dari jumlah jenisterumbu karang yang ada di dunia. Dari berbagai hasil penelitian yang di antaranya dilakukan oleh beberapa badan konservasi alam dunia seperti Conservation International dan Nature Conservancy,  perairan laut Raja Ampat diestimasikan memiliki kekayaan 1397 jenis ikan. Tidaklah salah bila perairan Raja Ampat disebut sebagai "Ibukota untuk Ikan di Dunia".
1
Selain ikan, di perairan laut di kepulauan Raja Ampat terdapat pula 60 jenis udang karang, 699 jenis hewan lunak (jenis moluska) yang terdiri atas 530 siput-siputan (Gastropoda), 159 kerangkerangan (bivalva), 2 Scaphopoda, 5 cumi-cumian (Cephalopoda), dan 3 Chiton. Kekayaan ini menjadikan kepulauan Raja Ampat sebagai kawasan pulau-pulau kecil yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa besar dan tingginya. (sumber: Profil Ragam Wisata Kabupaten Raja Ampat)
1
Kekayaan aneka ragam kehidupan bawah laut yang ada di perairan aut Raja Ampat ini menempatkan Raja Ampat menjadi salah satu tujuan wisata selam yang paling diminati oleh penggiat olahraga scuba diving di dunia.  (wbp)
1

Penduduk Asli Raja Ampat

PENDUDUK ASLI RAJA AMPAT

Penduduk asli kabupaten Raja Ampat adalah terdiri dari lebih dari 10 suku adat. Suku adat ini ada yang telah mendiami wilayah kepulauan Raja Ampat maupun yang berimirgrasi dari wilayah kepulauan lain di sekitar Raja Ampat.  Dalam buku Profil Ragam Wisata Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, sebuah buku yang dipublikasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Raja Ampat, disampaikan bahwa ada  paling tidak ada 12 suku adat yang saat ini mendiami gugusan kepulauan Raja Ampat, yaitu:
1. Suku Wawiyai (Wauyai)
2. Suku Kawe
3. Suku Laganyan
4. Suku Ambel (-Waren)
5. Suku Batanta
6. Suku Tepin
7. Suku Fiat, Domu, Waili dan Butlih
8. Suku Moi (Moi-Maya)
9. Suku Matbat
10. Suku Misool
11. Suku Biga
12.Suku Biak